Harga minyak turun untuk hari ketiga karena para pedagang mempertimbangkan kemungkinan bahwa OPEC+ akan mempercepat putaran terakhir kenaikan produksi ke pasar yang sudah mengalami kelebihan pasokan.
Brent untuk bulan Desember diperdagangkan mendekati $65 per barel, setelah turun hampir 5% dalam dua hari terakhir. Akhir pekan ini, aliansi tersebut dijadwalkan untuk membahas potensi peningkatan produksi dalam tiga tahap bulanan sebesar 500.000 barel per hari untuk memulihkan pangsa pasar, ujar seorang delegasi, meskipun OPEC menyatakan belum berencana untuk menaikkan produksi sebesar itu dan perundingan belum dimulai.
Harga acuan minyak mentah Timur Tengah tertekan pada hari Rabu karena prospek pasokan yang lebih tinggi dari kawasan tersebut semakin menguat — harga di kawasan tersebut juga sempat merosot di awal pekan. Hal ini menambah sentimen bearish untuk minyak berjangka.
Di pasar yang lebih luas, para pedagang memantau penutupan pemerintah AS yang dimulai setelah Kongres gagal memenuhi tenggat waktu pendanaan tengah malam waktu Washington. Harga saham berjangka AS melemah, begitu pula saham-saham di Asia.
Harga minyak mentah menutup penurunan bulanan berturut-turut pada bulan September, karena putaran kenaikan pasokan OPEC+ sebelumnya memperkuat ekspektasi bahwa produksi global akan melampaui permintaan. Meskipun penimbunan oleh Tiongkok — importir minyak terbesar dunia — telah memberikan sedikit dukungan terhadap harga dalam beberapa kuartal terakhir, Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan akan ada surplus yang memecahkan rekor tahun depan.
"Saldo jangka pendek kami sekarang tampak lebih bearish daripada yang sebelumnya kami gambarkan sebagai kelebihan pasokan yang "menggelikan"," tulis analis Macquarie, termasuk Marcus Garvey, dalam sebuah catatan. "Meskipun peningkatan pasokan nominal belum mencapai tingkat yang diumumkan, pergeseran sentimen ini semakin memperkuat ekspektasi bearish," ujar mereka terkait peningkatan pasokan OPEC+.
Para investor juga menilai laporan industri AS yang beragam mengenai stok. Meskipun stok minyak nasional turun 3,7 juta barel pekan lalu, persediaan bensin dan sulingan meningkat, menurut laporan American Petroleum Institute.
Sumber: Bloomberg
Hak Cipta © 2025 FastBull Ltd
Berita, data grafik historis, dan data fundamental perusahaan disediakan oleh FastBull Ltd.
Peringatan Resiko Dan Penafian Investasi
Anda memahami dan mengakui bahwa ada risiko tingkat tinggi yang terlibat dalam strategi trading. Mengikuti strategi atau metodologi investasi apa pun berpotensi mengalami kerugian. Konten di situs ini disediakan oleh kontributor dan analis kami untuk tujuan informasi saja. Anda sendiri yang bertanggung jawab untuk menentukan apakah aset, sekuritas, strategi, atau produk lainnya cocok untuk Anda berdasarkan tujuan investasi dan situasi keuangan Anda.